Jumat, 31 Oktober 2014

Manfaat dan Kerugian Struktur Fungsional dan Struktur Divisional

Tugas 5


A. Struktur Fungsional

yaitu struktur organisasi yang terdiri dari orang-orang dengan keterampilan yang sama dan melakukan tugas-tugas serupa yang kemuadian dikelompokkan bersama menjadi beberapa unit kerja. Anggota-anggotanya bekerja di bidang fungsional sesuai dengan keahlian mereka. Jenis struktur organisasi seperti ini tidak terbatas pada bisnis saja. Jenis struktur seperti ini juga dapat bekerja dengan baik untuk organisasi kecil yang memproduksi beberapa produk atau jasa.

Manfaat Struktur Fungsional :
  • Skala ekonomis dengan penggunaan sumber daya secara efisien.
  • Tugas – tugas yang konsisten dengan pelatihan – pelatihan teknis.
  • Pemecahan masalah teknis yang berkualitas tinggi.
  • Pelatihan yang mendalam dan perkembangan kecakapan kerja dalam fungsi – fungsi.
  • Jenjang karier yang jelas dalam fungsi – fungsi. 
Kerugian Struktur Fungsional :
  • Dapat mendorong timbulnya persaingan dan konflik antar fungsi.
  • Mengakibatkan sulitnya koordinasi di antara bidang-bidang fungsional
  • Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar fungsi
  • Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis dapat membuat perubahan menjadi sulit
B. Struktur Divisional

Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi dapat mengembangkanstrategi untuk masing-masing divisinya dan mungkin saja mereka menghadapi persaingan yang berbeda dengan divisi lainnya sehingga strategi yang ditempuh mungkin juga berbeda dengan divisi lainnya. Pada organisasi divisional, divisi-divisi tersebut dapat menjadi tempat yang baik untuk melatih para manajer muda. Selain itu juga merupakan tempat yang baik  dalam mengembangkan intuisi kewiraswastaan serta meningkatkan sejumlah pusat inisiatif dalam suatu perusahaan.

Manfaat Struktur Divisional :
  • Fleksibilitas yang tinggi dalam merespon perubahan lingkungan.
  • Meningkatnya koordinasi antar departemen fungsional.
  • Menunjukkan dengan jelas pertanggungjawaban untuk produksi dan pelayanan pengiriman.
  • Keahlian yang difokuskan pada pelanggan, produk – produk dan daerah – daerah khusus.
  • Perkembangan atau penurunan ukuran yang mudah dengan menambah atau menghapus divisi – divisi. 
Kerugian Struktur Divisional :
  • Mengkibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi funsional
  • Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar  divisi
  • Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah

Contoh perusahaan yang menggunakan struktur divisional, yaitu:
Wal-Mart Stores, Inc , yang merupakan perusahaan Amerika Serikat yang mengoperasikan jaringandepartment store. Menurut Fortune Global 500 2008, Wal-Mart adalah perusahaan publik terbesar di dunia berdasarkan pendapatan. Perusahaan ini menggunakan struktur divisional dimana ketika mengembangkan berbagai produk baru dalam industri dan pasar yang berbeda, biasanya perusahaan mengubah strukturnya menjadi  struktur organisasi yang terdiri dari beberapa  divisi. Tiap-tiap divisi dapat beroperasi sendiri-sendiri dibawah pengarahan seorang manajer divisi yang bertanggungjawab langsung kepada CEO. Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi dapat mengembangkan strategi untuk masing-masing divisinya dan mungkin saja mereka menghadapi persaingan yang berbeda dengan divisi lainnya sehingga strategi yang ditempuh mungkin juga berbeda dengan divisi lainnya.

Analisis :
Menurut pendapat saya struktur divisional sangat cocok untuk dipergunakan pada perusahan-perusahan besar karena perusahan dapat mengembangkan berbagai produk baru dalam industry dan pasar yang berbeda. Dan perusahan yang menggunakan struktur divisional biasanya mengubah strukturnya menjadi organisasi yang terdiri dari berbagai divisi
DAFTAR PUSTAKA :
Suyanto, M. (2007) Strategic Management Global Most Admired Companies. Yogyakarta: Andi Offset
Afifuddin,M.M.2012.Dasar-dasar Manajemen.Bandung:ALFABETA.
Munandar, Ashar S. 2001. Psikologi industri dan organisasi, UI-press, salemba
Umar, Husain. 2000. Bussines An Introduction, Gramedia putaka utama. Jakarta


Jumat, 24 Oktober 2014

Definisi Pengorganisasian dan Struktur Organisasi

TUGAS MINGGU ke-4

A. Definisi Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.

B. Definisi Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanismeformal organisasi diolah. Struktur organisasi terdiri atas unsur  spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.

C. Pengorganisasian Sebagai Fungsi Dari Manajemen
Pengorganisasian sebagai fungsi dari manajemen, meliputi :
  • Organisasi Formal. Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
  • Organisasi InformalOrganisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
Salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan hubungan-hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding dengan hubungan formal seperti yang ditunjukkan bagan organisasi.

Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan informal berbeda :
  1. Organisasi InformalHubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.
  2. Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih dalam informal.
  3. Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan. 
  4. Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman, bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu kelompok informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasi informal dan setiap organisasi informal brkembang dalam berbagai tinkatan formal.

Contoh kasus :
Saat liburan semester 4 saya dan teman-teman kelas saya melakukan rekreasi kedaerah puncak, bogor. Kami menyewa sebuah villa disana dan kami menginap selama 2hari 1malam, saat di villa kami melakukan banyak kegiatan seperti nonton film bersama, karokean, bermain games dan kegiatan yang pasti tidak mungkin dilewatkan adalah foto bersama-sama. Keesokan harinya saat kami sudah meninggalkan villa tersebut dan berniat untuk kembali ke Jakarta kami memiliki rencana yang tidak terduga yaitu kami berjalan-jalan dahulu ke taman matahari kami menaiki banyak wahana yang berada disana setelah selesai dari taman matahari kami memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu baru setelah itu kami melanjutkan perjalanan pulang kami ke Jakarta.

Analisis :
Menurut pendapat saya, saya dan teman-teman saya melakukan rekreasi kedaerah puncak, bogor merupakan organisasi informal karena kami melakukan tujuan bersama yang tidak di sadari, dan rekreasi saya ini hanya bersama teman-teman kelas saya bukan dengan teman-teman saya di seluruh universitas gunadarma.

Daftar Pustaka :

Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rivai, Veithzal., Mulyadi, Deddy. (2010). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (3 ed). Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. (2008). Perilaku Organisasi Edisi (12 ed).  Jakarta : Salemba Empat.
Sopiah. (2008). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi

Sabtu, 18 Oktober 2014

Manfaat dan jenis-jenis perencanaan

Tugas 3


  Manfaat Perencanaan Dalam Manajemen

Perencanaan mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.    Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan,
b.    Membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama,
c.    Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas,
d.   Pemilihan berbagai alternatif terbaik,
e.    Standar pelaksanaan dan pengawasan,
f.     Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan,
g.    Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi,
h.    Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait,
i.      Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami,
j.      Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, dan
      k.    Menghemat waktu, usaha dan dana.

J   JENIS PERENCANAAN DALAM ORGANISASI :

Melihat tingkat hirarkis, ada tiga jenis perencanaan: perencanaan strategis, taktis dan operasional.
1.      Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis dianggap oleh organisasi secara keseluruhan dan dihasilkan oleh tingkat hirarki yang lebih tinggi dari sebuah organisasi. Berkaitan dengan tujuan jangka panjang dan strategi dan tindakan untuk mencapainya.

Perencanaan ini merupakan proses dimana eksekutif / top manajer meramal arah jangka panjang dari suatu entitas dengan menetapkan target spesifik pada kinerja, dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal untuk melakukan tindakan perencanaan yang dipilih.

Hal ini biasanya dilakukan dalam organisasi pada tingkat manajerial, atau tingkat tertinggi perintah, yang dilakukan dengan cara taktik dan prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau diberikan perencanaan jangka panjang lebih dari 5 tahun.

Perencanaan strategis juga merupakan suatu hal untuk merencanakan strategi dalam segala hal, atau dalam kehidupan sehari-hari setiap orang.

2.      Perencanaan Taktis / Taktik
Pada tingkat kedua dari perencanaan, taktis, kinerja berada dalam setiap area fungsional bisnis, termasuk sumber daya tertentu. Perkembangannya terjadi oleh tingkat organisasi menengah, bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia untuk jangka menengah proyeksi. Dalam perusahaan besar dengan mudah mengidentifikasi tingkat perencanaan, yang diberikan oleh setiap kepala bagian.

Bagian taktis merupakan proses yang berkelanjutan, yang bertujuan dalam waktu dekat, merampingkan pengambilan keputusan dan menentukan tindakan. Bagian Ini dilakukan secara sistemik karena merupakan totalitas yang dibentuk oleh sistem dan subsistem, seperti yang terlihat dari sudut pandang sistemik. Apakah iteratif, dan proyek mana yang harus fleksibel dan menerima penyesuaian dan koreksi. Teknik ini memungkinkan pengukuran siklus dan evaluasi sebagai dijalankan yang secara dinamis dan interaktif dilakukan dengan orang lain, dan merupakan teknik yang mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari efisiensi.

3.      Perencanaan Operasional
Ketidakpastian yang disebabkan oleh tekanan dan pengaruh lingkungan harus berasimilasi pada pertengahan atau taktik yang harus mengkonversi dan menafsirkan keputusan strategis, tingkat tertinggi, ke dalam rencana konkrit di tengah dan membuat rencana yang akan dilakukan dan, pada gilirannya, dibagi lagi menjadi rencana operasional dan rincian yang akan dijalankan pada tingkat operasional.

Karena jadwal pada tingkat operasional sesuai dengan set bagian homogen dari perencanaan taktis, yaitu, mengidentifikasi prosedur spesifik dan proses yang diperlukan di tingkat bawah organisasi, menyajikan rencana aksi atau rencana operasional. Hal ini dihasilkan oleh tingkat organisasi yang lebih rendah, dengan fokus pada kegiatan rutin perusahaan, oleh karena itu, rencana dikembangkan untuk waktu yang singkat.

Perencanaan Operasional ini dilakukan pada karyawan di tingkat terendah dari organisasi. Membuat perencanaan kecil sebuah organisasi dan merinci bagaimana tujuan akan dicapai. Bahkan, semua titik dasar perencanaan terjadi di tingkat operasional, yang sangat mempengaruhi dan menentukan, bersama dengan, hasil taktik.

Termasuk tugas-tugas operasional dan skema operasi yang benar dan efisien dalam menjalani sistem pendekatan reduksionis proses khas ditutup. Hal ini dilakukan berdasarkan proses diprogram dan teknik komputasi. Ini mengubah ide menjadi kenyataan, atau mengeksekusi tujuan dari suatu tindakan melalui berbagai rute, jangka pendek pekerjaan umumnya kurang dari 1 tahun.

4.      Perencanaan Normatif
Mengacu pada penciptaan standar, kebijakan serta peraturan yang ditetapkan untuk operasi organisasi. Hal ini bergantung pada pembentukan standar, metodologi dan metode untuk berfungsinya kegiatan yang direncanakan.

Standar-standar tentang pendirian aturan dan / atau undang-undang dan / atau kebijakan dalam setiap kelompok atau organisasi, terutama untuk menjaga pengendalian, pemantauan dan pengembangan perencanaan dan pengembangan standar dan kebijakan. Perencanaan berhubungan erat dengan desain struktur organisasi. Ini berlaku di daerah yang sangat spesifik, yang umumnya adalah mereka yang mengawasi dan menentukan aspek pada tingkat lainnya tidak dapat dipisahkan.

Contoh Kasus:
Judul: Organisasi Pecinta Reptil

Aspera adalah organisasi pecinta reptil khususnya ular, mereka sering sekali datang ke sekolah2 dan lingkungan masyarakat untuk memperkenalkan berbagai jenis reptil terutama ular, tujuannya adalah supaya masyarakat bisa memahani jenis2 ular yang berbisa dan tidak, dan masyarakat juga diajak mencintai dan melestarikan lingkumgan. Mereka juga mengajarkan simulasi jika kita berhadapan dengan ular, demgan ini kita tidak perlu takut jika bertemu dan berhadapan dengan hewan melata tersebut.

Analisis: menurut saya kegiatan organisasi tersebut sangat baik karena dapat melestarikan alam dan satwa dilindungi untuk kemudian hari dapat dilihat anak cucu kita. Dan mengajarkan bagaimana cara menghadapi ular




Daftar Pustaka:
Husaini Usman. Manajemen(Jakarta: Bumi Aksara, 2008).
T. Hani Handoko. Manajemen (Yogyakarta: BPFE, 1984).
Stephen P Robbins & Mary Coulter, Manajemen, Jakarta, Indeks Group Garamedia. 2004.


Sabtu, 11 Oktober 2014

Tugas Minggu ke 2 Psikologi Manajemen: Definisi Prencanaan dan Langkah-langkah Menyusun Perencanaan

Definisi Perencanaan dan Langkah-langkah Menyusun Perencanan

Definisi Perencanaan

Dalam manajemen, diperlukan peran tiap orang yang terlibat di dalamnya untuk menyikapi posisi masing-masing. Oleh sebab itu diperlukan adanya fungsi-fungsi yang jelas mengenai manajemen. Pada fungsi manajemen terdapat beberapa elemen utama yaitu Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Staffing (kepegawaian), Directing (pengarahan), Controlling (pengendalian/evaluasi).
Fungsi planning (perencanaan) adalah fungsi terpenting dalam manajemen, oleh karena fungsi ini akan menentukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Tanpa ada fungsi perencanaan tidak mungkin fungsi manajemen lainnya akan dapat dilaksanakan dengan baik. Perencanaan akan memberikan pola pandang secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan dijalankan, siapa yang akan melakukan, dan kapan akan dilakukan. Perencanaan merupakan tuntutan terhadap proses pencapaian tujuan secara efektif dan efesien.
Perencanaan mempunyai banyak definisi dan arti. Kata perencanaan itu sendiri dapat diasosiasikan pada aktivitas, suatu proses, sebuah profesi, dan sebagai disiplin (Dempster dalam Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota). Menurut See Sabon (dalam https://www.scribd.com/doc/28131127/Definisi-Perencanaan-Pembelajaran ), Perencanaan membantu kita melihat masalah dalam pemikiran yang baru, pandangan yang berbedadari yang lain, dan lebih baik dalam memahami masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana. Dengan kata lain, perencanaan merupakan suatu proses pemecahan masalah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Langkah-langkah menyusun perencanaan
Langkah-langkah dalam perencanaan secara garis besar terdiri dari empat langkah dasar perencanaan yang bisa diterapkan untuk semua tipe jenjang organisasi atau lembaga. Langkah-langkahnya antara lain adalah :
a.       Menetapkan sasaran
Kegiatan perencanaan dimulai dengan menetapkan apasaja yang ingin dicapai oleh organisasi, tanpa dasar yang jelas, sumber daya yang ada akan meluas menyebar dengan menetapkan prioritas dan merinci serta mengkalkulasi sasaran secara jelas maka organisasi dapat mengarahkan segala sumber daya yang lebih efektif dan efisien serta tepat guna dan tepat sasaran. Tugas pokok dan fungsi harus sudah ada, jika sudah memiliki tupoksi yang jelas, maka akan semakin memudahkan untuk membuat sasaran yang bisa dipakai untuk satu tahun kedepan maupun sasaran yang ingin dicapai dalam lima tahun kedepan.
b.      Merumuskan Posisi Organisasi
Posisi organisasi saat ini dimana pimpinan harus tahu dengan posisi organisasinya saat ini. Sumber daya apa yang dimiliki organisasinya saat ini. Barulah rencana dapat disusun setelah diketahui posisi organisasinya, kekuatan-kekuatan yang akan melaksanakan dari apa-apa yang telah direncanakan dengan mengetahui keuangan dan statistik organisasi saat ini.
c.       Mengidentifikasi berbagai faktor
Mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat selanjutnya perlu diketahui faktor-faktor baik dari dalam maupun yang datang dari luar yang diperkirakan dapat membantu dan mendukung serta yang menghambat organisasi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
d.      Menyusun langkah-langkah untuk mencapai sasaran
Langkah terakhir dalam menyusun perencanaan adalah mengembangkan berbagai kemungkinan alternative atau langkah yang diambil untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, mengevaluasi alternative ini dengan memilih mana yang baik dan mana yang dianggap cocok dan memuaskan.

Contoh kasus:

Perencanaan dan strategi pada PT. Telekomunikasi Indonesia
Perencanaan sumber daya manusia dicirikan oleh suatu keterkaitan utama antara perencanaan strategis dan manajemen sumber daya manusia. Perencanaan SDM merupakan proses pengambilan keputusan dala menyewa dan menempatkan staf dalam perusahaan. Keduanya melibatkan rancangan kerja, rekrutmen, skrining, kompensasi, pelatihan, promosi dan kebijakan pekerjaan.
Peramalan Kebutuhan SDM pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Kebutuhan atau permintaan SDM dimasa yang akan datang merupakan titik utama kegiatan perencanaan SDM. Hampir semua organisasi harus membuat prediksi atau perkiraan kebutuhan SDMnya dimasa datang. Untuk itu perlu identifikasi berbagai tantangan yang mempengaruhi kebutuhan SDM tersebut.
Dalam meramalkan kebutuhan SDM dapat dilakukan dengan:
•      Metode Matematis: analisis regresi, model simulasi, faktor produktivitas, rasio kepegawaian.
•      Metode Penilaian: perkiraan, aturan umum, thnik delphi, kelompok nominal.
Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam peramalan kebutuhan SDM adalah:
a.    Kondisi Eksternal yang meliputi:  Ekonomi dan Sosial Politik, Undang-undang dan Peraturan Pemerintah, Masyrakat, Angkatan Kerja dan Perkembangan Teknologi.
b.    Persyaratan SDM di masa mendatang: Penentuan persyaratan SDM yang dibutuhkan dimasa mendatang selain dipengaruhi oleh faktor eksternal, juga ditentukan oleh: Organisasi dan Rancangan Pekerjaan, Perencanaan dan Anggaran, Kebijaksanaan Manajemen dan Filosofi Organisasi, Sistem dan Teknologi dalam Organisasi, Tujuan dan Rencana Organisasi, Persyaratan SDM yang dibutuhkan di masa mendatang berpengaruh langsung pada prakiraan kebutuhan (jumlah dan jenis) SDM di masa mendatang.
c.    Ketersediaan SDM di masa mendatang yang dapat diprediksi melalui: Inventarisasi bakat yang ada saat ini, Prakiraan pengurangan pegawai, Prakiraan perpindahan dan pengembangan, Pengaruh pasca program SDM.
d.   Prakiraan kebutuhan SDM: dari faktor-faktor di atas, kebutuhan SDM di masa mendatang dapat di prediksi. Yang perlu di ingat dalam melaksanakan prakiraan kebutuhan SDM adalah, kebutuhan tersebut harus dibedakan: Apakah kebutuhan tersebut bersifat segera atau untuk waktu yang cukup lama. Di samping itu juga perlu dipertimbangkan tingkah upah eksternal, ada tidaknya penurunan jumlah pegawai atau realokasi pegawai, perbaikan dan pengembangan pegawai.
Dalam penghitungan pegawai ini juga digunakan metode rasio. Metode ini menggunakan jumlah tempat tidur sebagai denominator personal yang diperlukan. Metode ini paling sering digunakan karena sederhana dan mudah. Metodeini hanya mengetahui jumlah personal secara total tetapi tidak bisa mengetahui produktifitas SDM  PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk dan kapan personal tersebut dibutuhkan oleh setiap unit atau bagian tertentu yang membutuhkan. Bisa digunakan bila : kemampuan dansumber daya untuk perencanaan personal terbatas, jenis, tipe dan volume pelayanan kesehatan relatif stabil.

Analisis:

Menurut pendapat saya PT.Telekomunikasi Indonesia memiliki perencanaan dan strategi yang bagus karena melibatkan rancangan kerja, rekrutmen, skrining, kompensasi, pelatihan, promosi, kebijakan pekerjaan dan SDM yang berkualitas sehingga setiap tahunnya PT. Telekomunikasi Indonesia mengalami kemajuan yang signifikan di Indonesia.

Daftar Pustaka:

Masik, Agustomi. (2005). Hubungan Modal Sosial dan Perencanaan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan kota, 16, 1-23.
Griffin. 2003. Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga – Jakarta
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE – Yogyakarta
http://books.google.co.id/books?id=BYGgeTGg43sC&pg=PA162&dq=perencanaan+psikologi+manajemen&hl=id&sa=X&ei=3ZQ2VJ


Rabu, 01 Oktober 2014

Manajemen Dan Kepemimpinan

Tugas 1

Pengertian Psikologi Manajemen

Manajemen mengandung 3 pengertian, yaitu pertama, manajemne sebagai suatu proses; kedua, manajemen sebagai kolektifitas orang-orang yang melakukan aktifitas manajemen; dan ketiga manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu.Menurut pengertian yang pertama yakni manajemen sebagai suatu proses berbeda-beda definisi yag diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, kita kemukakan 3 buah defini.Dalam encylopedia of the social sains dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan proses mana pelaksanaan suatu tujuan tertuntu diselenggarakan dan di awasi.Selanjutnya, Haimann mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama.Akhirnya, George. R. Terry mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaina tujuan yang ditetepkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lainBila kita memperhatikan definisi diatas, maka akan segera nampak bahwa ada 3 pokok penting dalam defini-definisi tersebut, yaitu pertama adanya tujuan yang ingin dicapai; kedua, tujuan dicapai dengan mempergunakan kegiatan orang-orang lain; dan ketiga, kegiatan-kegiatan orang lain itu harus dibimbing dan di awasi.Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektifitas orang-orang yang melakukan aktifitas manajemen.Menurut pengertian yang ketiga, manajemen itu adalah seni atau suatu ilmu mengenai ini pun sesungguhnya beum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen itu adalah seni, golongan lain mengatakan bahwa manajemen itu adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenaran.Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau manfaat sedangkan manajemen sebagai ilmu berfungsi menerangkan fenomena-fenomena(gejala-gejala), kejadian-kejadian, keadaan-keadaan, jadi memberikan penjelasan-penjelasan.Unsur keilmuan merupakan kumpulan pengetahuan yang tertentu seperti yang dinyatakan peraturan-peraturan atau stament-stament umum, dan dipertahankan oleh berbagai tingkat ujian-ujian dan penyelidikan-penyelidikan. Unsur seni ialah pemakaian pengetahuan tertentu pada suatu situasi tertentu.Memperhatikan pengertian manajemen yang pertama serta kenyataan bahwa manajemen itu adalah ilmu sekaligus seni, maka manajemen itu dapat diberi definisi sebagai “manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah di tetapkan.”

Tugas 2

Pengertian kepemimpinan
Adalah suatu proses mengenai pengarahan dan usaha untuk mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan anggota kelompok
Menurut Dale Timple (1991), bahwa pemimpin adalah orang yang menerapkan prinsip dan teknik yang memastikan motifvasi, disiplin dan produktivitas jika bekerja sama dengan orang, tugas dan situasi agar dapat mencapai sasaran perusahaan.
 
Contoh Kasus

BANK SERUNI
 
Bank Seruni Indonesia adalah sebuah bank besar di yogyakarta. Bank ini mempunyai empat cabang yang tersebar di empat kabupaten di DIY. Selama beberapa bulan manjemen telah dan sedang memperitmbangkan suatu perubahan prosedur – peosedur evaluasi latihan. Suatu perubahan yang akan mempengaruhi baik departemen personalia maupun para manajer cabanng. Rencana tersebut telah didiskusiakan dengan semua orang yang akan dikenai, dan sebgaian dri mereka menentang perubahan itu. Penyedia latihan, Atika Nurhadi, adalah salah seorang penentang yang paling keras.
Setelah diskusi dengan para pengelola bank lainnya, wakil direktur bidang personalia, Ramona Dangdut, memutuskan untuk mengimplementasikan perubahan. Dia membentuk dan menyeleksi para anggota satuan tugas khusus untuk mengimplementasikan perubahan dan memilih Atika sebagai kepala satuan kerja tersebut. Ketika Ramona meminta kesediaan Atika, dia menerima jabatan itu, dan kemudian berkata : ”Bapak tahu bahwa saya menentang perubahan ini. Mengapa Bapak memilih saya sebagai pemimpin?”.
Ramona menimpali : “Ya, saya mengetahui ketidaksetujuan saudara. Kami memilih saudari karena kami menganggap bahwa bila ada berbagai kekurangan dalam usulan perubahan, saudari akan menemukannya. Dan kami percaya saudari dapat membetulkannya”.
 
Pertanyaan kasus:

1.      Mengapa seorang manajer seperti ramona memilih pemimpin oposisi untuk mengimplementasikan perubhan? Apakah saudara setuju dengan tindakan Ramona tersebut? Mengapa?

Pemimpin oposisi seperti Artika jika diberi tugas seperti diatas akan dapat melakukan banyak hal karena ketidaksetujuannya itu. Karena tidak setuju, Artika akan banyak melakukan perbaikan atas perubahan yang menurutnya kurang baik. Hal itu akan membuat perubahan yang akan diimplementasikan menjadi semakin baikdan lebih dapat diterima oleh pegawai lainnya.
Saya setuju dengan tindakan yang diambil oleh Ramona. Banyak orang yang menentang perubahan pada prosedur evaluasi latihan yang akan dilaksanakan bukan berarti perubahan itu tidak baik, oleh karena itu dalam mengimplementasikan perubahan tersebut Ramona merangkul atau mengajak secara halus dan perlahan orang – orang yang tidak setuju seperti Artika. Karena jika Ramona malah membiarkan orang – orang yang tidak setuju begitu saja, perubahan tersebut tidak akan berjalan sesuai harapan. Karena jika dibiarkan perusahaan tersebut tidak akan menjadi perusahaan yang solid dan tidak akan berkembang.

2.      Berapa besar derajat kesuksesan Ramona dalam pelaksanaan perubahan menurut perkiraan saudara? Apa alasan saudara berpendapat demikian?

Saya fikir sekitar 80%. karena melihat dari tindakannya yang telah menunjuk Artika sebagai kepala satuan kerja perubahan tersebut, Ramona mencoba untuk mengajak orang – orang yang tidak setuju atas perubahan tersebut untuk membantu mengimplementasikannya bukannya malah membiarkan. Dari hal tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa Ramona adalah pemimpin yang ingin perusahannya solid, dengan staff yang solid juga. Dia tidak menyerah walupun pada awalya banyak orang yang menentang.

DAFTAR PUSTAKA :

Danim, Sudarwan dan Suparno. 2008. Manajemen Dan Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta.
Fattah, Nanang. 2006. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Bandung.
http://aromblog.blogspot.com/2010/12/bank-seruni-indonesia.html