Definisi
Perencanaan dan Langkah-langkah Menyusun Perencanan
Definisi Perencanaan
Dalam manajemen, diperlukan peran tiap orang yang
terlibat di dalamnya untuk menyikapi posisi masing-masing. Oleh sebab itu
diperlukan adanya fungsi-fungsi yang jelas mengenai manajemen. Pada fungsi
manajemen terdapat beberapa elemen utama yaitu Planning (perencanaan),
Organizing (pengorganisasian), Staffing (kepegawaian), Directing (pengarahan),
Controlling (pengendalian/evaluasi).
Fungsi planning (perencanaan) adalah fungsi
terpenting dalam manajemen, oleh karena fungsi ini akan menentukan
fungsi-fungsi manajemen lainnya. Tanpa ada fungsi perencanaan tidak mungkin
fungsi manajemen lainnya akan dapat dilaksanakan dengan baik. Perencanaan akan
memberikan pola pandang secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan
dijalankan, siapa yang akan melakukan, dan kapan akan dilakukan. Perencanaan
merupakan tuntutan terhadap proses pencapaian tujuan secara efektif dan
efesien.
Perencanaan mempunyai banyak definisi dan arti. Kata
perencanaan itu sendiri dapat diasosiasikan pada aktivitas, suatu proses,
sebuah profesi, dan sebagai disiplin (Dempster dalam Jurnal Perencanaan Wilayah
dan Kota). Menurut See Sabon (dalam
https://www.scribd.com/doc/28131127/Definisi-Perencanaan-Pembelajaran ),
Perencanaan membantu kita melihat masalah dalam pemikiran yang baru, pandangan
yang berbedadari yang lain, dan lebih baik dalam memahami masalah yang kompleks
menjadi lebih sederhana. Dengan kata lain, perencanaan merupakan suatu proses
pemecahan masalah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Langkah-langkah menyusun perencanaan
Langkah-langkah dalam perencanaan secara garis besar
terdiri dari empat langkah dasar perencanaan yang bisa diterapkan untuk semua
tipe jenjang organisasi atau lembaga. Langkah-langkahnya antara lain adalah :
a.
Menetapkan sasaran
Kegiatan perencanaan dimulai dengan menetapkan
apasaja yang ingin dicapai oleh organisasi, tanpa dasar yang jelas, sumber daya
yang ada akan meluas menyebar dengan menetapkan prioritas dan merinci serta
mengkalkulasi sasaran secara jelas maka organisasi dapat mengarahkan segala
sumber daya yang lebih efektif dan efisien serta tepat guna dan tepat sasaran.
Tugas pokok dan fungsi harus sudah ada, jika sudah memiliki tupoksi yang jelas,
maka akan semakin memudahkan untuk membuat sasaran yang bisa dipakai untuk satu
tahun kedepan maupun sasaran yang ingin dicapai dalam lima tahun kedepan.
b.
Merumuskan Posisi Organisasi
Posisi organisasi saat ini dimana pimpinan harus
tahu dengan posisi organisasinya saat ini. Sumber daya apa yang dimiliki
organisasinya saat ini. Barulah rencana dapat disusun setelah diketahui posisi
organisasinya, kekuatan-kekuatan yang akan melaksanakan dari apa-apa yang telah
direncanakan dengan mengetahui keuangan dan statistik organisasi saat ini.
c.
Mengidentifikasi berbagai faktor
Mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat
selanjutnya perlu diketahui faktor-faktor baik dari dalam maupun yang datang
dari luar yang diperkirakan dapat membantu dan mendukung serta yang menghambat
organisasi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
d.
Menyusun langkah-langkah untuk mencapai sasaran
Langkah terakhir dalam menyusun perencanaan adalah
mengembangkan berbagai kemungkinan alternative atau langkah yang diambil untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan, mengevaluasi alternative ini dengan
memilih mana yang baik dan mana yang dianggap cocok dan memuaskan.
Contoh kasus:
Perencanaan dan strategi pada PT. Telekomunikasi
Indonesia
Perencanaan sumber daya manusia dicirikan oleh suatu keterkaitan utama
antara perencanaan strategis dan manajemen sumber daya manusia. Perencanaan SDM
merupakan proses pengambilan keputusan dala menyewa dan menempatkan staf dalam
perusahaan. Keduanya melibatkan rancangan kerja, rekrutmen, skrining,
kompensasi, pelatihan, promosi dan kebijakan pekerjaan.
Peramalan Kebutuhan SDM pada PT Telekomunikasi Indonesia,
Tbk Kebutuhan atau permintaan SDM dimasa yang akan datang merupakan titik
utama kegiatan perencanaan SDM. Hampir semua organisasi harus membuat prediksi
atau perkiraan kebutuhan SDMnya dimasa datang. Untuk itu perlu identifikasi
berbagai tantangan yang mempengaruhi kebutuhan SDM tersebut.
Dalam meramalkan kebutuhan SDM dapat dilakukan dengan:
• Metode Matematis: analisis regresi,
model simulasi, faktor produktivitas, rasio kepegawaian.
• Metode Penilaian: perkiraan, aturan
umum, thnik delphi, kelompok nominal.
Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam peramalan kebutuhan SDM adalah:
a. Kondisi Eksternal yang meliputi: Ekonomi
dan Sosial Politik, Undang-undang dan Peraturan Pemerintah, Masyrakat, Angkatan
Kerja dan Perkembangan Teknologi.
b. Persyaratan SDM di masa mendatang: Penentuan
persyaratan SDM yang dibutuhkan dimasa mendatang selain dipengaruhi oleh faktor
eksternal, juga ditentukan oleh: Organisasi dan Rancangan Pekerjaan,
Perencanaan dan Anggaran, Kebijaksanaan Manajemen dan Filosofi Organisasi,
Sistem dan Teknologi dalam Organisasi, Tujuan dan Rencana Organisasi,
Persyaratan SDM yang dibutuhkan di masa mendatang berpengaruh langsung pada
prakiraan kebutuhan (jumlah dan jenis) SDM di masa mendatang.
c. Ketersediaan SDM di masa mendatang yang dapat
diprediksi melalui: Inventarisasi bakat yang ada saat ini, Prakiraan
pengurangan pegawai, Prakiraan perpindahan dan pengembangan, Pengaruh pasca
program SDM.
d. Prakiraan kebutuhan SDM: dari faktor-faktor di atas,
kebutuhan SDM di masa mendatang dapat di prediksi. Yang perlu di ingat dalam
melaksanakan prakiraan kebutuhan SDM adalah, kebutuhan tersebut harus dibedakan:
Apakah kebutuhan tersebut bersifat segera atau untuk waktu yang cukup lama. Di
samping itu juga perlu dipertimbangkan tingkah upah eksternal, ada tidaknya
penurunan jumlah pegawai atau realokasi pegawai, perbaikan dan pengembangan
pegawai.
Dalam penghitungan pegawai ini juga digunakan metode rasio. Metode ini
menggunakan jumlah tempat tidur sebagai denominator personal yang diperlukan.
Metode ini paling sering digunakan karena sederhana dan mudah. Metodeini hanya
mengetahui jumlah personal secara total tetapi tidak bisa mengetahui
produktifitas SDM PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk dan kapan
personal tersebut dibutuhkan oleh setiap unit atau bagian tertentu yang
membutuhkan. Bisa digunakan bila : kemampuan dansumber daya untuk perencanaan
personal terbatas, jenis, tipe dan volume pelayanan kesehatan relatif stabil.
Analisis:
Menurut pendapat saya PT.Telekomunikasi Indonesia
memiliki perencanaan dan strategi yang bagus karena melibatkan rancangan kerja, rekrutmen, skrining, kompensasi, pelatihan, promosi,
kebijakan pekerjaan dan SDM yang berkualitas sehingga setiap tahunnya PT.
Telekomunikasi Indonesia mengalami kemajuan yang signifikan di Indonesia.
Daftar Pustaka:
Masik, Agustomi. (2005). Hubungan Modal Sosial dan
Perencanaan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan kota, 16, 1-23.
Griffin.
2003. Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga – Jakarta
Handoko, T.
Hani. 1999. Manajemen. BPFE – Yogyakarta
http://books.google.co.id/books?id=BYGgeTGg43sC&pg=PA162&dq=perencanaan+psikologi+manajemen&hl=id&sa=X&ei=3ZQ2VJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar